ð
Fungsi pada Excel adalah gabungan
rumus-rumus yang telah terprogram pada Ms. Excel. seperti halnya rumus
penulisan Fungsi selalu dimulai dengan tanda sama dengan ( = ).
Berdasarkan kategori Fungsi pada Excel 2007
terdiri atas :
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
2. Fungsi Logika
3. Fungsi Teks dan Data
4. Fungsi Lookup dan Referensi
5. Fungsi Statistik
6. Fungsi Database
7. Fungsi Cube (kubus)
8. Fungsi Informasi
9. Fungsi Engineering (Rekayasa)
10.Fungsi Keuangan
Jumlah
fungsi pada Excel 2007 kurang lebih sekitar 338 (klik Disini untuk melihat Daftar Fungsi Excel secara keseluruhan) Fungsi itu pun
dapat berubah seiring dengan perkembangan dari aplikasi excel yang sekarang
versi terakhir saat materi ini di tulis ada Microsoft Office 2010. Khusus untuk
mata Pelajaran TIK SMA kelas XI di semester 2 ini, tidak akan di
jelaskan secara keseluruhan fungsi-fungsi tersebut tetapi hanya fungsi-fungsi
yang sering digunakan saja, diantaranya :
1. Fungsi Matematika dan Trigonometri
– Fungsi
ROUND berguna untuk membulatkan bilangan desimal
Syntax :
ROUND(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang
mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma
misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUND(2.149,1)
– Fungsi
ROUNDUP untuk pembulatan keatas bilangan desimal
Syntax :
ROUNDUP(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang
mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma
misalnya 2 maka akan dihasilkan 2 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDUP(3.14159,3)
–
Fungsi ROUNDDOWN berguna untuk pembulatan kebawah bilangan desimal
Syntax :
ROUNDDOWN(number,num_digits)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang
mengandung nilai bilangan desimal
num_digits adalah jumlah pembulatan angka dibelakang koma
misalnya 1 maka akan dihasilkan 1 angka dibelakang koma
Contoh :
=ROUNDDOWN(3.14159,1)
– Fungsi
INT berguna untuk mengkonfersi bilangan desimal menjadi bilangan bulat
Syntax
:
INT(number)
Penjelasan :
number adalah bilangan desimal atau cel referensi yang
mengandung nilai bilangan desimal
Contoh :
=INT(8.98763)
– Fungsi
SQRT berguna untuk menghasilkan akar kuadrat bilangan positif
syntax :
SQRT(number)
Penjelasan
number adalah bilangan positif atau cel referensi yang
mengadung angka atau bilangan positif
Contoh:
=SQRT(16)
– Fungsi
MOD untuk menjadi nilai sisa hasil bagi
syntax
MOD(number,divisor)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang akan dibagi
divisor adalah pembagi atau angka yang digunakan untuk membagi
number.
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
divisor atau pembagi tidak bisa menggunakan angka 0
Contoh
=MOD(3,2)
–
Fungsi ROMAN berguna untuk mengkonfersi bilangan menjadi Angka Romawi
Syntax
Syntax
ROMAN(number,form)
Penjelasan
number adalah jumlah atau cel referensi yang berisi nilai
yang akan di konfersi ke angka romawi
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
form adalah angka konstan untuk menentukan jenis angka romawi yang kita inginkan. yang terdiri dari 0 s/d 4
Ketentuan:
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number adalah bilangan bilangan negatif maka hasil yang diperoleh adalah nilai error #VALUE!
Jika Number lebih dari 3999 maka hasil yang diperloh adalah nilai error #VALUE!
Contoh :
=ROMAN(499,0)
– Fungsi
SUM berguna untuk menjumlah nilai atau range sel
syntax
syntax
SUM(number1,
[number2], [number3], [number4], …)
– Fungsi
SIN untuk mencari nilai Sinus
syntax
syntax
SIN(number)
–
Fungsi COS untuk Mencari nilai Cosinus
syntax
syntax
COS(number)
– Fungsi
TAN untuk mencari nilai Tangen
syntax
syntax
TAN(number)
2. FUNGSI LOGIKA
Fungsi-fungsi
logika pada Excel biasanya digunakan untuk membandingkan dua kondisi atau
lebih.
yang terdiri atas :
yang terdiri atas :
– Fungsi
AND akan bernilai Benar (TRUE) jika semua kondisi terpenuhi benar
Syntax :
Syntax :
AND(logical1, [logical2], …)
Contoh :
=AND(2+2=4, 2+3=5) hasilnya akan bernilai TRUE
|
|
|
|
|
=AND(2+2=5,
2+3=5) hasilnya akan bernilai FALSE
– Fungsi
OR akan bernilai benar (TRUE) jika salah satu Kondisi sudah terpenuhi
benar
Syntax:
Syntax:
OR(logical1,logical2,…)
Contoh:
=OR(1+1=2,2+2=5)
hasilnya akan bernilai TRUE
– Fungsi
NOT akan bernilai Benar (TRUE) jika kondisinya tidak terpenuhi dan
sebaliknya
Syntax
Syntax
NOT(logical)
Contoh :
=NOT(1+1=3)
hasilnya akan bernilai TRUE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
=NOT(1+1=2) hasilnya akan bernilai FALSE
–Fungsi
IF merupakan fungsi logika yang bisa digunakan untuk menghitung nilai
dari sebuah pernyataan berjenjang. Fungsi if ini biasanya dikenal dengan fungsi
if nested (if bercabang atau if bersarang)
Syntax:
Syntax:
IF(logical_test, value_if_true,value_if_false)
dimana :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
• logical_test merupakan syarat dari percabangan.
• value_if_true merupakan nilai jika syarat percabangan terpenuhi.
• value_if_false merupakan nilai jika syarat percabangan tidak terpenuhi.
Contoh :
=IF(A1>=70,”Lulus”,”Remedial”)
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
=IF(A2>89,”A”,IF(A2>79,”B”, IF(A2>69,”C”,IF(A2>59,”D”,”F”))))
3. Fungsi
Tanggal dan Waktu dalam microsoft office excel digunakan untuk mengkoversi
serta menghitung tanggal dan waktu. beberapa fungsi yang sering digunakan
antara lain:
1.
Fungsi DAYS360
2.
Fungsi NOW
3.
Fungsi TODAY
4.
Fungsi YEAR
5.
Fungsi MONTH
Contoh
1. Menghitung selisih Tahun, Bulan, dan Hari
Pada Cell A1
masukan tanggal contohnya tanggal lahir 24/09/1982
a. Menghitung Selisih Tahun
a. Menghitung Selisih Tahun
Untuk
menghitung Umur (Selisih tahun) masukan Rumus :
=YEAR(TODAY())-YEAR(A1)
hasilnya
umur anda adalah 29
untuk
penggunaan bilangan desimal menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)/12
hasilnya
adalah 28,50
b. Menghitung selisih bulan
untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
b. Menghitung selisih bulan
untuk menghitung selisih bulan dengan tanggal sekarang (14/4/2011menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”m”)
hasilnya
adalah 342
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
2. Mencari hari dan tanggal terakhir dari bulan
c. Menghitung Selisih Hari
untuk menghitung selisih hari dengan tanggal sekarang (14/4//2011) menggunakan rumus :
=DATEDIF(A1,TODAY(),”d”)
hasilnya adalah 10429
2. Mencari hari dan tanggal terakhir dari bulan
rumus yang
digunakan adalah :
=EOMONTH(TODAY(),0)
=EOMONTH(TODAY(),0)
maka
hasilnya adalah : Saturday 30 April 2011
Ket:
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
0 adalah Bulan sekarang, jika 0 diubah menjadi 1 maka berati adalah 1 bulan berikutnya dari sekarang dan seterusnya.
4. Fungsi VLOOKUP
Fungsi
VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu data secara vertikal, lalu mengambil
nilai yang diinginkan pada table tersebut berdasarkan kunci tertentu. Fungsi
ini adalah yang paling sering digunakan daripada fungsi HLOOKUP. Misalnya kita
mempunyai data Barang pada Sheet1 dimana pada tabel tersebut tersimpan
informasi sbb:
·
Kode_Barang
·
Jenis_Barang
·
Nama_Barang
·
Harga_Jual
·
Harga_Beli
Lalu pada
Sheet2, kita ingin jika kita telah menginput Kode_Barang pada suatu sell di
kolom A, secara otomatis pada sell sebelahnya di kolom B muncul
Nama_Barang dan Harga dll. Maka untuk mewujudkan hal ini, diperlukan rumus
VLOOKUP.
Bentuk umum
penulisan fungsi ini adalah sbb:
=VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num, range_lookup)
=VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num, range_lookup)
Keterangan :
·
Lookup_value adalah sel
referensi/nilai yang hendak dijadikan kunci dalam pencarian data.
·
Table_array adalah tabel/range yang
merupakan table yang menyimpan data yang hendak kita cari.
Catatan
Penting !
·
Usahakan Table_array sudah disort
pada field kunci nya (baik secara ascending ataupun descending)
·
Huruf besar ataupun huruf kecil
dianggap sama saja atau diabaikan pada field kunci di Table_array.
Col_index_num
adalah nomor kolom yang hendak kita ambil nilainya. Col_index_num harus berisi
nilai sama dengan atau lebih besar dari 1. Jika kurang dari 1, VLOOKUP akan
mengembalikan nilai error = #VALUE!. Jika col_index_num lebih besar dari jumlah
kolom pada table_array nya, VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #REF!.
Range_lookup
adalah nilai logika TRUE / FALSE yang mana VLOOKUP akan mencari data secara
tepat atau secara kira-kira atau pendekatan.
Jika
range_lookup kita isi TRUE, maka yang akan digunakan adalah metode pendekatan
atau kira-kira. Seandainya nilai yang kita cari tidak ada, maka yang akan diambil
adalah nilai yang lebih besar pada sell berikutnya dimana nilainya lebih kecil
atau sama dengan nilai lookup_value (field kunci). Seandainya tidak ada nilai
yang lebih kecil atau sama dengan nilai lookup_value (field kunci), maka
VLOOKUP akan mengembalikan nilai error = #N/A.
Adapun jika
range_lookup kita isi FALSE, maka yang akan digunakan adalah metode tepat. Pada
metode tepat ini, jika VLOOKUP tidak menemukan data yang kita cari, maka ia
akan mengembalikan nilai error = #N/A, padahal kita ingin jika ia tidak
menemukan data yang kita cari, inginnya sell ini diisi dengan nilai 0 atau
nilai lainnya yang kita inginkan. Maka untuk mengatasi hal ini, gunakan rumus
IF(logical_test,value_if_true,value_if_false) dan ISERROR(Value).
Berikuti ini
gambar penyelesaian dari kasus diatas :
5. FUNGSI
TEKS
Berikut ini
penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi Teks pada mikrosoft Excel yang sering
digunakan :
LEFT
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan hasil beberapa huruf paling kiri. Rumusnya sangat simpel.
=LEFT(text;[num_chars])
text di sini
merujuk kepada text yang akan diambil. Bisa berupa nilai sel ataupun langsung
diketikkan textnya di situ, tapi dengan menambahkan tanda petik dua (“) di awal
dan di akhir text.
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa karakter yang dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi LEFT yaitu:
[num_chars] artinya jumlah karakter yang akan ditampilkan.
RIGHT
Fungsi ini adalah kebalikan dari fungsi LEFT, yaitu mengambil beberapa karakter yang dimulai dari kanan. Rumusnya mirip sekali dengan fungsi LEFT yaitu:
=RIGHT(text;[num_chars])
MID
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
Mid adalah fungsi pembacaan text yang dimulai bukan dari kiri maupun dari kanan. Bisa dimulai dari karakter kedua, ketiga, dan seterusnya. Sintaxnya adalah:
=MID(text;start_num;num_chars)
start_num
adalah posisi dimulainya text yang akan dibaca
FIND
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
FIND
Fungsi ini digunakan untuk mencari karakter ke berapa untuk karakter tertentu. Rumusnya adalah:
=FIND(find_text;within_text;num_chars)
find_text
adalah text tertentu yang akan dicari
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
within_text adalah text lengkapnya. catatatan, fungsi ini case sensitif, jadi harus benar-benar sesuai dengan text yang ada. Kalau tidak sesuai nanti hasilnya akan: #VALUE!
LEN
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
Fungsi ini digunakan untuk menghitung jumlah karakter yang ada di dalam sebuah text. Rumusnya adalah:
=LEN(text)
UPPER
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
Fungsi ini akan membuat semua text yang ada di sel menjadi huruf besar semua. Formulanya:
=UPPER(text)
LOWER
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
Fungsi ini kebalikan dari fungsi UPPER, yaitu menjadikan huruf kecil semua. Rumusnya:
=LOWER(text)
PROPER
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
Fungsi ini akan membuat text menjadi huruf besar di karakter pertama di setiap kata. Fungsinya:
=PROPER(text)
Contoh :
6. FUNGSI STATISTIK
Berikut ini
penjelasan beserta Syntax fungsi-fungsi statsistik yang sering digunakan pada
Ms. Excel 2007
AVERAGE
Penjelasan:
Menghasilkan nilai rata-rata untuk semua nilai yang diberikan.
Syntax:
AVERAGE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range
A1:A5 diberi nama Nilai dan berisi nilai 10, 7, 9, 27, dan 2, maka:
=AVERAGE(Nilai)
menghasilkan 11.
COUNT
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang berisi bilangan.
Parameter/argument yang berupa bilangan saja yang akan dihitung, selai itu
tidak akan dihitung.
Syntax:
Syntax:
COUNT(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNT(A1:A6)
menghasilkan 3
COUNTA
Penjelasan:
Menghitung jumlah cell atau parameter/argument yang tidak kosong.
Syntax:
Syntax:
COUNTA(nilai1,nilai2,…)
Contoh:
Jika kita memiliki data
Jika kita memiliki data
=COUNTA(A1:A7)
menghasilkan 6.
MAX
Penjelasan:
Mencari bilangan terbesar dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MAX(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MAX(A1:A5) menghasilkan 27.
=MAX(A1:A5,30) menghasilkan 30.
FORECAST
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung atau memperkirakan, nilai yang belum diketahui berdasarkan nilai-nilai yang sudah diketahui.
Syntax:
FORECAST(x_dicari,y_diketahui,x_diketahui)
Contoh:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Misal, kita sebagai orang yang bertanggung jawab dalam menyusun jadual produksi suatu perusahaan tempe RASA LANGIT™. Perusahaan tersebut memiliki mesin tempe otomatis SETENGAHMATENG® sebanyak lima buah. Kita kemudian mengumpulkan data jumlah tempe yang dihasilkan per jam (dalam ribuan) untuk jumlah mesin yang berbeda sebagai berikut:
Karena
Negara sedang mengadakan TEMPEISASI, maka perusahaan menerima pesanan sebanyak
200 ribu tempe/ hari. Untuk memenuhi pesanan tersebut, perusahaan ini akan
menambahkan jumlah mesin yang ada menjadi 10 buah. Tetapi kita tidak yakin apa
10 mesin dapat menghasilkan 200 ribu tempe, karena itu kita dapat mencoba untuk
memperkirakannya dengan menggunakan fungsi di dalam Excel sebagai berikut:
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?
=FORECAST(10,B2:B6,A2:A6)
Apakah hasilnya benar???? Berapakah jumlah minimal untuk menghasilkan minimal 200 ribu tempe/ hari?
FREQUENCY
Penjelasan:
Menghitung kemunculan data dengan batasan tertentu pada daftar data yang kita
berikan dan mengembalikan kumpulan nilai berupa array vertical. Karena fungsi
FREQUENCY ini menghasilkan nilai berupa array, maka dalam memasukkan fungsi ini
harus menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
FREQUENCY(array_sumber_data,array_batasan_data).
Contoh:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
Misalnya, kita sebagai dosen mempunyai data nilai mahasiswa yang dimasukkan di range A1:A10 (array_sumber_data) sebagai berikut: 79, 54, 87, 49, 66, 91, 72, 83, 95, dan 65. Kemudian kita ingin mengelompokkan nilai-nilai tersebut berdasarkan batasan 0-65, 66-75, 76-85, dan 86-100, kemudian kita masukkan di range B1:B3 (array_batasan_data) sebagai berikut 65, 75, 85 (yang terakhir tidak perlu dimasukkan). Lalu kita harus membuat array formula di range C1:C4 dan memasukkan formula
=FREQUENCY(A1:A10,B1:B3). Hasilnya kurang lebih seperti berikut ini:
MEDIAN
Penjelasan:
Mencari median (bilangan tengah) di dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MEDIAN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
=MEDIAN(2,4,1,3,5) menghasilkan 3.
MIN
Penjelasan:
Mencari bilangan terkecil dalam sekumpulan data yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MIN(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
Jika range A1:A5 berisi 10, 7, 9, 27, dan 2 maka:
=MIN(A1:A5) menghasilkan 2.
GROWTH
Penjelasan:
Menghitung “nilai pertumbuhan” dengan menggunakan data yang sudah diketahui.
Karena fungsi GROWTH ini menghasilkan nilai berupa array,maka ketika memasukkan
fungsi ini, maka jangan lupa menekan Ctrl+Shift+Enter.
Syntax:
Syntax:
GROWTH(y_diketahui,x_diketahui,x_dicari)
Contoh:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Kita kembali membicarakan tentang perusahaan tempe RASA LANGIT™. Setelah sukses dalam tahun-tahun terakhir, terkadang perusahaan masih tetap kewalahan untuk menangani pesanan yang terus meningkat per bulannya. Untuk itulah, kita sekarang sudah diangkat menjadi Marketing Director yang dituntut untuk bisa membaca peluang pasar. Kita kemudian menyusun data penjualan tempe 6 bulan ke belakang (bulan 11 – 16) sebagai berikut:
Lalu kita
mengetahui peluang pasar 2 bulan berikutnya (bulan 17 -18), kita bisa
memasukkan array formula di B8:B9 seperti berikut:
=GROWTH(B2:B7,A2:A7,A8A9),
sehingga kita akan mendapatkan bahwa peluang penjualan bulan ke-17 adalah
3201.967 (ribu) temped an bulan ke-18 adalah 4685.361 (ribu) tempe.
QUERTILE
Penjelasan:
Mencari kuartil (nilai paruh) tertentu dari sekumpulan data yang
diberikan. Kuartil diperlukan untuk menentukan 25% pemasukkan tertinggi.
Syntax:
QUERTILE(data,no_kuartil)
No_kuartil
|
Nilai yang dihasilkan
|
0
|
Nilai paling kecil (sama dengan fungsi MIN).
|
1
|
Kuartil pertama – 25%.
|
2
|
Kuartil kedua – 50% (sama dengan fungsi MEDIAN).
|
3
|
Kuartil ketiga – 75%
|
4
|
Nilai paling besar (sama dengan fungsi MAX)
|
Contoh:
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
=QUARTILE({1,2,4,7,8,9,10,12},1) menghasilkan 3.5.
MODE
Penjelasan:
Mencari modus (bilangan yang paling sering muncul) di dalam sekumpulan data
yang diberikan.
Syntax:
Syntax:
MODE(bilangan1,bilangan2,…)
Contoh:
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
=MODE(5,6,4,4,3,2,4) menghasilkan 4.
PERMUT
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
Penjelasan: Menghitung banyak permutasi.
Syntax:
PERMUT(jumlah_bilangan,jumlah_dipilih)
Contoh:
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
Dengan fungsi ini kita bisa mengetahui banyaknya kendaraan bermotor yang memiliki nomor polisi KT xxxx UV. Kita mengetahui bahwa nomor normal kendaraan bermotor adalah 4 angka dengan kombinasi angka 0 sampai 9 (sebanyak 10 angka). Maka kita bisa memasukkan fungsi =PERMUT(10,4) dan hasilnya adalah 5040 kendaraan motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar